Friday, January 9, 2009

Sarah Azhari

Suatu hari seorang pedagang bakso ( Jono ) yang berjualan keliling kampung mengalami nasib sial yang menyebabkan rombong baksonya tercebur kedalam sungai. Bingung karena tidak ada orang untuk menolongnya, dia hanya duduk dengan sedih memandag ke arah sungai. Tiba2 muncul peri sungai di hadapannya.

Peri : "Wahai manusia. Apa yang membuatmu bersedih sedemikian rupa?"

Jono : "Rombong bakso saya tercebur ke dalam sungai ini. Padahal itu satu2nya sarana saya mencari nafkah buat anak istri saya" katanya sedih.

Peri : "Tenang, saya akan membantumu."
Setelah membaca mantra, BOOM. Sebuah rombong bakso muncul. Namun rombong tersebut dipenuhi dengan butiran permata sebesar pentol bakso, yang tentu saja bukan milik sang tukang bakso tersebut.

Jono : "Itu bukan rombong bakso saya Ibu Peri" katanya polos.

Peri : "Oke, kalo yang ini?" kata peri lagi sambil membaca mantra.
BOOM.. Munculah rombong bakso yang dipenuhi emas, lagi2 sebesar pentol bakso.

Jono : "Itu juga bukan punya saya Ibu Peri, punya saya hanya rombong bakso biasa".

Melihat kejujuran tukang bakso tersebut, akhirnya sang peri sungai mengembalikan rombong bakso yang asli serta menghadiahkan kedua rombong sebelumnya kepada tukang bakso tersebut.
Alhasil, tukang bakso itu menjadi orang kaya dan berhenti berjualan bakso keliling kampung lagi.

Suatu hari saat mengenang masa2 dulu di pinggir sungai bersama sang istri, terjadilah musibah. Sang istri terpeleset dan tenggelam di dalam sungai. Tentu Jono kebingungan sambil berteriak-teriak memanggil istrinya. Setelah beberapa lama , akhirnya Jono hanya duduk sambil menangis di pinggir sungai.
Kemudian, munculah kembali peri sungai yang dulu pernah menolongnya.

Peri : "Wahai manusia. Apa yang membuatmu sedih kali ini?"

Jono : "Istri saya Ibu Peri. Istri saya tenggelam di sungai ini" katanya dengan sangat sedih.

Peri : "Tenang, aku akan membantumu".
Setelah membaca mantra, BOOM.... Munculah Sarah Azhari dihadapan Jono.

Peri : "Apakah ini istrimu?"

Jono : "Iya Ibu Peri, dia istri saya" kata Jono sambil menghapus air matanya.

Mendengar ini peri menjadi marah, karena Jono sudah tidak jujur lagi.
Peri : "Mengapa engkau berbohong wahai manusia? Apakah harta yang dulu aku berikan telah membuatmu lalai?"

Jono : "Bukan begitu wahai Ibu Peri. Saya hanya teringat dengan kejadian dulu. Apabila saya menjawab tidak, saya takut Ibu Peri akan memunculkan Luna Maya. Dan akhirnya akan menghadiahkan Sarah Azhari dan Luna Maya kepada saya. Padahal mengurusi satu istri saja saya sudah merasa repot" kata Jono mencoba berargumen.

DASAAAAR......... ha...3x

Saturday, January 3, 2009

Rambut Kemaluan in Filipina

Bolivia. Kita mungkin mengenal kata ini sebagai nama sebuah negara yang terkenal dengan kartel obat biusnya. Namun buat orang Filipina kata Bolivia mempunyai 2 arti. Pertama, sama seperti kita yang disini. Mereka akan mengartikannya sebagai nama sebuah negara. Tapi, ada arti lain buat kata itu bagi orang Filipina. Arti lainnya adalah rambut kemaluan alias jembut he...3x Baru tahu kan? Jadi hati2lah untuk menyebutkan kata itu kalau lagi di Filipina. Bisa2 kita jadi tertawaan orang banyak nantinya.